Posts

Baik Baik Disini

Kamu baik-baik disini sejenak aku pergi, mengunjungi saudara kita yang kini berdiri digaris tepi menjelang punah tetap tersenyum selama aku pergi, jaga amarahmu juga kesalmu, terkadang mereka tidak seperti apa yang kamu mau tetap jaga tidurmu, aku ingin kau tidak akrab dengan muka letih jangan lupa minum susu pagi atau keju yang engkau cairkan ya, berangkatlah dengan perut terisi sebelum aku pergi, kulihat engkau menahan sakit jangan kau abaikan rasa sakit itu, tak perlu terlihat tegar, istirahatlah dengarkan apa kata mereka, tapi tetap jadilah dirimu sendiri, abaikan bagian tak penting kau melakukan sesuatu yang baik, tentu akan banyak rintangan, aku menjagamu lewat baris doa bila ada kukirimi kau sesuatu yang indah dari apa yang akan aku temui disana seperti katamu, aku cemburu maka tetap jaga hatimu, ada aku disitu. jangan lupa doakan aku dalam sholatmu karena akan sangat berat buatku, untuk terpisah sejenak dari senyum manis dibibir itu, juga genggaman tanganmu.

Aku Pergi

Pamit, aku pergi Bukan untuk meninggalkanmu, hanya sejenak untuk bertemu saudarah setanah airku ya, saudara setanah air aku tidak mampu bercerita banyak tentang mereka, sepertinya apa yang aku tahu tak beda banyak dengan apa yang kau tahu meskipun begitu tak harus apa yang aku akui kaupun harus mengakui tak akan kusalahkan jika kita harus berbeda, tak mengapa tapi dengarkan sejenak pengakuanku tentang mereka aku mengakui mereka tidak seiman denganku, tidak makan apa yang aku makan aku mengakui bahasa mereka berbeda dengan kita, saat aku dan kamu membicarakan sesuatu aku mengakui apa yang mereka pakai tidak sesopan apa yang kita pakai, meskipun sopan itu tidak sepenuhnya dari apa yang terpakai aku mengakui mereka berbeda, berbeda dari kita, berbeda namun juga aku mengakui mereka tinggal di bersama di negeri ini, bahkan lebih dulu dari kita aku mengakui mereka minum air dari bumi seperti air yang kita minum, bahkan lebih jernih - dulu aku mengakui mereka memiliki cinta neg

Saat Bersama

Saat ini kita bersama Mari kita nikmati saja, biarkan mengalir seperti air Deras meluncur saat bersua turunan, pelan tergenang ketika bersama lekukan Aku tidak tahu ini akan sampai kapan ? Bisa saja kita akan mengering sebelum sampai Smoga doa kita akan tetap baik-baik saja aku menikmati kebersamaan ini, tidak berarti karna aku telah melihat dimana titik akhir kukatakan aku tidak tahu. aku menikmati kebersamaan ini, tidak karena ketakutan pada akhirnya kita akan terpisah biar lagikukatakan, aku tidak tahu. Saat ini kita bersama, mari kita nikmati saja aku menyukai warnamu, matamu juga senyum itu aku menyukai apa yang terjadi, tidak ingin terganggu oleh apa apa tak tentu terjadi biarkan saja === cerita ini belum usai ===

Pengantar Pergi

Pergilah, melihat dunia Maaf aku tidak bisa mengantarmu, itu karena aku tidak mau pulang sendirian dari bandara Selamat jalan, selamat menikmati liburan. Jaga kesehatan dan jangan lupa Jaket karena cuaca kabarnya dingin banget dan lemak ditubuhmu tak bisa mengatasi itu. Jangan pergi sendirian, ntar kamu hilang. Meskipun pada nantinya aku ikhlas, tapi beberapa hari aku akan sedih. Kamu ga usah ke Istana Terlarang, karena sesuai namanya itu dilarang Jaga hati, jangan sampai kecantol sama orang-orang disana karena kamu sudah ada aku disini dan tidak ada seorangpun dan dimanapun yang sekeren aku juga aku takut kamu salah pilih, dan pilihan itu sama jenisnya sama kamu. Jangan lama-lama karena aku sudah hampir tak bisa menahan rasa rindu ini, dan yang pasti aku sudah tidak sabar membuka oleh-oleh special darimu. oh ya titip salam untuk Wong Fe Hung dan Ipman. sekali lagi selamat liburan, lihatlah sisi dunia
Aamiin allahumma aamiin 🙏 "doa yang sama juga untukmu:)" Ada apa gerangan padamu? Tidakkah ruang hatimu masih milikku? Namun, mengapa dirimu merasa sendiri disaat riuh bergemuru diluar sana? ruang hati ini milikmu, pada setia sudutnya, bahkan mengisi ruang terdalam. kau telah penuhi hati ini, hanya bayangmu untuh bayangmu, tak sedikitpun luput untaikan tangan nyatamu untuk kugenggam agar kurasa, hangat cintamu nyata jangan hanya bayang hingga tak kan ada lara dekap aku dengan hangat, karna riuh itu bukan milikku, kamu adalah aku Akankah uluran tanganku akan kau genggam erat? Tidakkah dia tunanganmu akan menuntut akan hal itu Dan aku adalah kamu, dalam setiap hembusan nafas, dalam setiap langkah kaki ini menapak, dan dalam setiap untaian doaku selalu terselip namamu Namamu yang memenuhi seisi benakku Bahkan engkaupun mengalihkanku dari sunyinya malam Dimana aku biasa menyuarakan hati ini dalam ruang yang gulita Sejak kau hadir dan menyambut uluran tanganku

Dialog kita hari ini

Tataplah hujan, karna pada hujan kititipkan rasa rindu dan senyuman, selamat pagi, assallalmualaikum warohmatullahi wabarokatu Dalam diam kutatapi langit, seraya bermunajah kepada sang pencipta. Semakin dalam lihat bukan hujan yg kudapati, tp rahmat-Nya dengan senyuman manis dari wajahmu. Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh kulihat usai hujan, masih. Dalam pelukan dinginmu Juga dekapan lembut basah aku melangkah. selusuri jalan kota kulihat beberapa genangan riuh, ramai, terburu ada harap dapat kulihat dirimu diantar riuh ramai dan terburu itu sampai kulalui bahkan saat aku sampai disini tetap tak kudapati aku tetap sendiri selamat beraktifitas hari ini - smoga senantiasa ridho Ilahi merestui -